Ditulis oleh Aqila Bianca Fakhira Indrawan
“Vietnam was lost in the living room of America
not on the battlefields of Vietnam”
-Marshall Mcluhan-
Latar Belakang
Pada pertengahan abad ke-19 Vietnam sudah menjadi
daerah jajahan Prancis. Perang Vietnam yang terjadi pada tahun 1959 – 1975
adalah perang yang terjadi antara Vietnam Utara dan Vietnam Selatan. Perang ini
terjadi sejak Vietnam dibagi dua oleh Prancis. Perang ini bertujuan untuk memperjuangkan
kemerdekaan Vietnam dari sikap anti asing.
Perang ini juga bisa disebut Perang Indochina II.
Pembahasan
Perang 1941 seorang negarawan Vietnam dan tokoh
revolusi Bernama Ho Chi Minh membentuk Viet Minh. Viet Minh adalah liga yang terdiri
dari kelompok komunis dan para nasionalis yang menduku kemerdekaan Vietnam.
Prancis berhasil terusir dati Vietnam oleh perlawan Viet Minh pada Agustus 1945.
Pada 2 September 1945 Ho Chi Minh mendeklarasikan kemerdekaan Republik
Demonkrasi Vietnam (RDV), dan ia menjadi president pertama. Tetapi pada tahun
berikutnya Prancis kembali datang ke Vietnam dan terjadilah perang Prancis-Vietnam
pada 19 Desember 1946. Pada 21 Juli 1954 perang Prancis-Vietnam berakhir dengan
perjanjian Jenewa yang menyatakan untuk membagi Vietnam menjadi dua bagian,
yaitu Vietnam Utara dan Vietnam Selatan. Ho Chi Minh menguasai Vietnam Utara dengan
ibu kota Hanoi dan Kaisar Bao Dai dan PM Ngo Dinh Diem menguasai Vietnam Selatan
dengan ibu kota Saigon.
Keterlibatan AS
Amerika Serikat terlibat dalam perang Vietnam pada
tahun 1955. Presiden Dwight D. Eisenhower berjanji untuk mendukung Vietnam selatan,
untuk memerangi sekutu Uni Soviet. AS melakukan ini karena takun akan efek
domina, dimana jika Vietnam menjadi negara komunis maka negara negara Asia Tenggara
lainnya akan mengikutuinya. pasukan keamanan Ngo Dinh Diem mendapatkan
pelatihan dan peralatan dari militer AS dan CIA, mereka menindak para simpatisan
Viet Minh atau Viet Cong (komunis Vietnam). pasukan Vietnam selatan menangkap
100.000 orang. Pada tahun 1957, Viet Cong dan penentang Ngo Dinh Diem melakukan
serangan balik. Pada bulan Desember tahun 1960 mereka membentuk Front
Pembebasan Nasional (FPN). Walau sebagian anggota FPN bukan komunis, tetapi AS
menganggap mereka sebagai boneka Vietnam Utara.
Seiring berjalannya waktu, banyak pasukan AS yang
mulai meragukan pemerintahnya sendiri. Keterlibatan
AS dalam Perang Vietnam
ditentang oleh rakyat AS,
dikarenakan sudak merusak fisik maupun mental tentaranya. Pada tahun 1966 - 1973,
gerakan anti-perang di Vietnam maupun di AS
mulai bermunculan. Pada tahun
1968, AS dan Vietnam Utara melakukan perundingan di Paris, namum perundingan tersebut
menemui jalan buntu. Pada tahun 1969, AS melakukan manuver yang memperparah Perang
Vietnam. Hal ini memunculkan kecaman terhadap AS karena perang Vietnam semakin tidak
terkendalikan.
Vietnam Utara sadar bahwa kemungkinan untuk
menang dari Vietnam Selatan sangat kecil. Walaupun sudah di bantu oleh China dan
Uni Soviet, tetapi perlawanan mereka selalu di cegah oleh AS. Pada Januari 1973
AS dan Vietnam Utara mendatangi perjanjian perdamaian. AS menarik pasukannya
karena demonstrasi anti-perang menjadi semakin intens. Setelah kekalahan AS di
Perang Vietnam, peperangan antar Vietnam Utara dan Selatan masil lanjut hingga
30 April 1975. Pada hari itu, pasukan RDV merebut Saigon dan menamakannya Kota
Ho Chi Minh. Setelah Vietnam Selatan menyerah, Perang Vietnam berakhir, dan
pada akhirnya Vietnam Utara menjadi pemenang Perang Vietnam.
Dampak Perang Vietnam
Perang Vietnam berlangsung dari 1 November 1955
- 30 April 1975. Perang ini menewaskan lebih dari 3 juta orang, lebih dari
58.000 orang AS, dan lebih dari 2 juta korbannya adalah warga Vietnam. 3 juta korban lainnya
mengalami luka dan 12
juta warga Vietnam terpaksa mengungsi. perang ini juga menghancurkan infrastruktur
dan ekonomi Vietnam. Pada akhirnya
Vietnam Selatan dan
Utara resmi disatukan menjadi Republik Sosialis Vietnam.
Referensi
0 Komentar